perbedaan dropshipper dan reseller

Perbedaan Dropshipper dan Reseller, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Semakin mudah teknologi, semakin memudahkan pula seseorang untuk memiliki usaha sendiri tanpa perlu repot membuat suatu produk untuk dijualkan. 

Seperti metode dropship dan reselling yang sudah tidak asing pada saat ini. Keduanya memiliki kesamaan bahwa untuk memiliki atau membangun usaha tidak perlu membuat suatu produk, namun tentu keduanya juga memiliki perbedaan dari segi keuntungan dan cara bekerjanya. 

Dropship adalah metode berjualan online yang paling mudah, karena tidak memerlukan modal. Lalu bagaimana cara kerja metode dropship? 

Seseorang yang menjalankan usaha dengan metode dropship disebut juga Dropshipper, nah langkah pertama bagi Dropshipper adalah mencari produk dari Supplier untuk dijualkan. Setelah mendapatkan produk dari Supplier, Dropshipper hanya perlu mempromosikan produk-produk dari Supplier ke Marketplace atau media sosial tanpa perlu mengeluarkan modal untuk stok produk tersebut, jadi hanya memerlukan foto dan deskripsi produk dari Supplier yang nantinya menjadi bahan promosi bagi Dropshipper. 

Sehingga Dropshipper memiliki tingkat kerugian yang minim atau bahkan tidak ada sama sekali. Berbeda dengan metode reselling yang mengharuskan seorang Reseller harus mengeluarkan modal untuk memiliki stok produk tersebut, namun modal yang diperlukan bagi seorang Reseller tentunya tidak sebanyak seperti distributor atau supplier. 

Banyak sekali perbedaan Dropshipper dan Reseller serta keuntungannya masing-masing. Jika kamu saat ini merasa bimbang hendak memilih metode dropship atau reselling untuk memulai jualan online, artikel ini tepat untuk kamu simak sampai akhir. 

Baca Juga: Jurus Menjadi Reseller dengan Profit 3 Juta/Bulan

5 Perbedaan Dropshipper dan Reseller 

  • Stok Produk
    perbedaan dropshipper dan reseller

Seperti yang sudah dijabarkan di awal, bahwa perbedaan Dropshipper dan Reseller yang utama adalah pada stok produknya. 

Jika Dropshipper berjualan tanpa stok namun untuk menjadi Reseller harus memiliki stok produk terlebih dahulu. 

Kelebihan dan kekurangannya juga berbeda, memang Dropshipper tidak memiliki risiko kerugian, namun bagi seorang Dropshipper yang tidak memiliki produk fisiknya secara nyata akan kesulitan jika mendapatkan pertanyaan dari customer terkait detail produk yang dijualkan, hal ini berbeda dengan Reseller yang memiliki stok sehingga mereka mengetahui detail produk yang mereka jualkan. 

Yang kedua pada segi pembuatan konten saat promosi, kendala yang dialami Dropshipper adalah keterbatasannya dalam membuat konten untuk mempromosikan produk, Dropshipper hanya mengandalkan stok konten produk dari Supplier, sedangkan Reseller memiliki keuntungan membuat konten untuk mempromosikan produk yang lebih leluasa dan variatif, karena mereka memiliki produk fisiknya. 

  • Modal
    perbedaan dropshipper dan reseller

Perbedaan yang kedua adalah dari segi modal yang harus dikeluarkan. 

Reseller memiliki modal yang lebih banyak dibandingkan dengan Dropshipper. Bisa dibilang Dropshipper malah tidak mengeluarkan modal sama sekali. 

Jika kamu baru mau memulai usaha, menjadi Dropshipper bisa kamu coba terlebih dahulu untuk meminimalisir tingkat risiko kerugian. 

  • Keuntungan
    perbedaan dropshipper dan reseller

Perbedaan Dropshipper dan Reseller selanjutnya adalah dari segi keuntungan dari kedua metode tersebut. 

Reseller bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan Dropshipper, hal ini karena Reseller biasanya mendapatkan harga yang lebih murah dari Supplier atau Distributor sebab Reseller melakukan pembelian yang cukup banyak. 

  • Pemasaran
    perbedaan dropshipper dan reseller

Reseller memiliki strategi pemasaran yang lebih luas, yaitu dapat secara offline atau direct selling dan online, sehingga memiliki peluang mendapatkan customer dari dua sisi dan lebih banyak.

Sedangkan Dropshipper hanya dapat melakukan pemasaran dari segi online atau media sosial saja. 

Setelah mendapatkan pesanan, seorang Dropshipper akan menghubungi Supplier untuk melakukan pembelian atas barang tersebut dan meminta untuk langsung mengirimkan produk ke alamat pembelinya. 

  • Risiko
    perbedaan dropshipper dan reseller

Dari kedua metode ini tentunya Reseller memiliki risiko yang lebih tinggi, karena mereka harus menyediakan produk terlebih dahulu. 

Sedangkan Dropshipper tidak memiliki risiko kerugian karena mereka tidak mengeluarkan modal awal untuk stok produk. 

Dari 5 perbedaan Dropshipper dan Reseller, keduanya memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing, sehingga kamu dapat menyesuaikan sendiri dengan kebutuhan kamu. 

Di Mirage Indonesia kamu juga bisa mendaftar sebagai Dropshipper atau Reseller aksesoris HP bergaransi resmi, sehingga produk yang kamu jualkan akan lebih terpercaya. 

Aplikasi Mirage Indonesia

Modal awal untuk menjadi Reseller di Mirage juga cukup terjangkau, kamu hanya membutuhkan modal 200 ribu, langsung bisa memiliki usaha aksesoris HP sendiri. 

Sedangkan untuk bergabung menjadi Dropshipper di Mirage, kamu hanya memerlukan toko online di Marketplace dan upload produknya di Marketplacemu. 

Info lebih lanjut terkait pendaftaran sebagai Dropshipper atau Reseller di Mirage Indonesia kamu bisa langsung download aplikasinya di sini atau hubungi kontak WhatsApp yang ada di sebelah kiri bawah.